Tanggal 25-26 November 2011 kemaren itu, gw menyempatkan diri ikutin event Global Leadership Summit, sebuah event dimana para leaders dunia memberikan inspirasi-inspirasi besar lewat apa yang telah mereka lalui, dan telah mereka lakukan kepada dunia, dengan landasan Kristen dalam leadership.. Bukan hanya leaders dari gereja, tetapi juga leaders dari berbagai instansi yang sadar bahwa dunia ini butuh suatu perubahan besar untuk mengatasi problem2 yang dihadapi saat ini.. Sumpah, nih event bener2 bikin galau mentok secara pribadi, bukan galau karena gak bisa melakukan apa2, tapi karena BELUM MELAKUKAN apapun yang seharusnya bisa gw lakukan..
Awalnya nih gw tau eventnya pas ikut kebaktian di Gereja Mawar Sharon (GMS) Medan, ditambah juga disaranin ama Bro @MerrickJo, yang udah ikut GLS2011 di Jakarta.. Awalnya dia bilang kalo udah ikut seminar ini bikin galau, en gw ngetawain dia pas itu.. Ternyata oh ternyata, gw juga ikutan galau -_-" *awas, galau itu menular.. harus punya keteguhan hati yang kuat untuk menghadapi rasa galau*
Seminarnya itu cuma 2 hari, dari jam 9.00 - 17.00, diisi dengan 9 sesi yang bener2 memberikan "tamparan" selama tiap sesi.. Bayangin, uda pegel duduk selama seharian, ditambah lagi tuh sesi yang serasa "menampar" nampol, trus juga serasa ada yang sambil bilang, "tuh dengerin tuh..", "sadar loe.. mikir loe sono..", dan berbagai hal yang terus mencoba menyadari diri gw tentang COURAGE (Keberanian), DETERMINATION (Keteguhan Hati), dan FAITH (Keyakinan / Iman) *gak tau deh yang lain dapetnya tentang apa, tapi ini yang gw simpulkan dari 7 sesi yang gw denger*
Wait... Tadi katanya ada 9 sesi, koq gw cuma denger 7 sesi? Yup, gw cuma ikutin 7 sesi, gara2 kebodohan2 gw sendiri juga sih, yang harusnya rapat hari Kamis udah bisa kelar, malah ketunda ke hari Jumat pagi, jadinya merelakan 2 sesi pagi yang setelah gw baca2 topiknya, tentang Hope dan How to deal with evil, fool and wise man.. bener2 sangat sayang untuk dilewatkan -_-"
Banyak cerita nyata yang memberikan inspirasi yang sangat dalam buat gw pribadi.. Salah satu hal yang paling menarik buat gw adalah sesi Tough Callings, yang ceritain bagaimana perjalanan iman seseorang dalam memenuhi panggilan Kristus untuk melayani orang di sekitarnya yang membutuhkan bantuannya..
Ada cerita nyata tentang pengajaran injil di daerah Ethiopia, dimana merupakan pergumulan berat karena negara tersebut tidak diperbolehkan pengajaran injil, bahkan mereka tidak diperbolehkan menyimpan alkitab sehingga dilakukan pengajaran secara diam2 di negara tersebut.. Jika ketauan, hukumannya adalah hukuman mati! Bayangin betapa beratnya bagi mereka yang terpanggil disana..
Diceritakan tentang seorang bernama Tadessa Asay, salah satu orang yang terpanggil melakukan penginjilan disana, setiap hari mengajar secara diam2.. Suatu hari, dia tertangkap, dan dikenakan hukuman mati.. Mereka berpikir melakukan proses hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik, dan dilakukan di depan publik supaya yang lainnya merasa takut mendapatkan hukuman yang sama seperti Asay..
Karena tidak adanya alat yang canggih, mereka menyambungkan arus listriknya melalui rumah2 yang ada di kota itu.. Pada hari eksekusinya, mereka mencemooh si Asay ini di hadapan publik, memberikan peringatan kepada yang lain yang ingin melakukan hal seperti yang dilakukan Asay.. Sebelum mengeksekusinya, mereka memberikan dia kesempatan untuk memberikan last prayer.. Guess what happened next..
Ketika mereka mulai melaksanakan eksekusinya, tiba2 listrik seluruh kota itupun padam!! Padahal, persiapannya udah matang bett, tapi memang mukjizat itu nyata.. Dua kali dicoba eksekusinya, percobaan kedua pun gagal.. Dan akhirnya mereka bo hwat *pasrah* ama si Asay, dibebasin deh..
Setelah dibebasin, dia ditanya sama si pembicara ini apa yang akan dia lakukan setelah ini, this is what he said: "I will continue myself to spread the Words, and I pray for you all out there, for you all have the chance to learn the bible and pray, yet sometimes you don't treasure that freedom as how we want to treasure it in our condition here." *kurang lebih begitu, gw bikin summary doank :P*
Bayangin, kita disini bebas untuk belajar dan berdoa, tapi sedikit dari kita punya hati untuk belajar, sementara mereka disana punya hati untuk belajar, tapi tidak diberikan kesempatan sebebas kita disini.. Malah kadang kita lupa bersyukur akan apa yang kita hadapi, padahal dibanding dengan kondisi mereka disana, kita harusnya bersyukur masih mendapatkan kebebasan seperti ini..
Berasa kena "tamparan"? Kalo iya, ini baru salah satu dari sekian banyak hal yang dijelaskan selama sesi, bayangin tuh selama 9 sesi kayaq gitu terus, apa enggak galau selama seminar berlangsung??
Kalo enggak, yaaa... hmmm... gw bingung deh.. Mau bilang ada yang salah dengan hatimu, ntar dibilang gw sok menghakimi, atau mungkin cara penyampaian gw aja yang kurang ngena kali yeh.. Tapi gw yakin setiap dari kita punya sesuatu hal, yang namanya Hati Nurani..
What is my point?
Kadang kita merasa mendapat panggilan untuk melakukan suatu hal besar yang diluar apa yang kita bayangkan.. Perasaan ragu akan keputusan, takut akan bagaimana kita menjalani keadaan itu, banyaknya pertimbangan yang diluar hal yang biasa kita hadapi.. Tapi lewat cerita di atas tadi, membuktikan bahwa kalau kita punya STRONG FAITH, we'll be able to get through it all..
Gw sendiri, kena banget di bagian ini.. Seperti yang pernah gw ceritain di post sebelumnya, ada bagian dimana gw cerita tentang perpindahan profesi gw menjadi seorang penulis, yang masih gw pertimbangkan sampai saat ini.. Karena gw masih belum tau gimana caranya nanti gw memenuhi kebutuhan sehari2 gw kalo gw jadi penulis.. Dari bayangan gw, kalo mo jadi penulis itu yah tergantung hasil karya gw juga, apakah itu bisa diterima atau tidak.. Udah dapet beberapa masukan dari temen, tapi gw merasa kalo gw stay on this job, it would be hard for me to get a great story to be told..
Pas kemaren, ada satu sesi yang menyarankan untuk take a silent moment for a few minutes, karena menurut Mama Maggie Groban, "Silent your words to hear your mind.. Silent your mind to hear your heart.. Silent your heart to hear your spirit.. Silent your spirit to hear His Words", and guess what I got during that time.. Tiba2 terlintas bayangan untuk menjadi seorang volunteer, pekerja sosial dimana gw memberikan tenaga dan bantuan gw bagi mereka yang kekurangan.. Oh maann.. Ngebayangin hidup jadi penulis aja udah lumayan banyak pertimbangan, apa kabar jadi volunteer? Kalo gw sih emang go with the flow, tapi kalo gw memutuskan seperti ini, bisa jadi kerusuhan besar dalam keluarga gw hehe...
Ditambah lagi, kemarenan ini diskusi ama bos mengenai perusahaan, ternyata ada rencana besar yang disiapkan bos untuk ke depannya, dan bisa dibilang ini promosi setingkat lebih tinggi lagi dari apa yang gw kerjakan saat ini.. Herannya, kenapa nih bisa pas banget gw lagi bergumul tentang panggilan, ada iming2 promosi juga dalam pekerjaan saat ini..
These thoughts still on hold.. Help me in prayers.. Should have a great determination and strong faith to take this step of life..
Memang setiap hal itu ada proses yang berat untuk dihadapi, pertanyaan buat gw dan kita renungkan adalah Are you willing to take that step of calling? *serasa autis, nulis dan ngomong buat diri sendiri hahaha*..
We'll see how my story goes, yang pastinya untuk saat ini masih didoakan terlebih dahulu.. This decision will be a huge life changing event in my whole life, which requires my wisdom, courage, determination, and faith..
So, what's your calling that you haven't answered yet? Let's pray it out together :)