Color of Life

Timmy Time (taken from abc.com)

Mungkin kalo liat gw pasang foto disamping, kayaqnya pada mikir, "si Pisang semenjak terdampar di Medan, koq malah jadi demen kartun yak?" Well, I can say it's a yes, and not shamed of it..

Selama di Medan, mungkin gara2 kebanyakan nemenin / liatin ponakan gw pas mereka lagi nonton kartun, dan itu bener2 bikin gw nyantol sampe pengen cari ringtone Shaun The Sheep *nyantol gila neh lagu di otak hihihi* Kenapa gw bisa enjoy nonton itu? Ternyata setelah gw ikutan nonton, ada beberapa tontonan yang menurut gw punya makna yang bagus di balik ceritanya *enggak semua loh, hanya beberapa.. SpongeBob definitely not a part of that good-to-watch for kids (IMHO)..* And this is something I wanna share with you guys..

Kemaren malem, lagi duduk2 tenang, tiba2 diminta sama si cc buat nemenin si Aryann yang lagi ogah keluar kamar.. Awalnya sih gw niatnya sambil nemenin, gw sambil baca buku, soalnya si Aryann betah bener duduk anteng nonton TV, diputerin channel Disney Junior.. Kebetulan pas gw lagi nonton, lagi diputerin "Timmy Time" yang fotonya gw pajang diatas.. Mungkin karena gw kecantol ama si Shaun The Sheep, dan si Timmy ini part of Sheep family, gw jadinya ikutan nonton deh.. Ternyata episode yang gw nonton lumayan menarik lho.. *ceritanya sangking lama enggak nonton tipi neh, sekali nonton kecantol hahaha :P*

Cerita si Timmy
In short, ceritanya nih si Timmy demen banget sama semua hal yang berwarna biru, dari mainannya sampe rebutan bantal hanya gara2 bantalnya berwarna biru.. Demi si bantal biru, dia sampe relain makan siangnya..
Lalu *the part that inspired me most*, mereka masuk kelas mewarnai.. Masing2 dapet kertas putih, dan dibagiin warna yang mereka boleh pilih.. Tentu saja si Timmy langsung pilih warna biru *emang blue-freak sejati hahaha*..
Awalnya dia bingung mo gambar apa, ngintip gambar tetangga, si bebek lagi gambar langit, nah dia ikutan gambar langit.. Masih oke lah, since warna langit biru toh? *kecuali elo liat langit sore, mungkin agak kuning2 dikit*..
Lanjut, si bebek gambar matahari pake warna kuning *cocok lah yah.. kecuali elo kreatip, mo warna lain :P*, nah si Timmy nyontek lagi, tapi dia ngga mau pake warna kuning, tetep kekeuh dengan warna biru nya.. Padahal si bebek udah nawarin kuas warna kuning ke dia..
Trus nyontek punya tetangga lain, yang lagi gambar mobil merah, dia pun enggak mau kalah, ikutan gambar mobil warna biru.. Kebanyakan nyontek, terakhirnya dia kaget, koq gambar dia brantakan banget, dah gitu biru semua lagi.. Kesel.. Langsung disobek2 sama si Timmy kecil ini..

Akhirnya, si guru kasih kertas yang baru, dan dia pun gambar ulang.. Kali ini, pas si bebek nawarin warna kuning, dia pun mulai terima.. Hasilnya, suatu karya yang wow! *kayaqnya enggak short juga yah hahaha*

What's my point?
Cerita si Timmy itu bisa dibilang seperti kehidupan kita.. Setiap dari kita bisa dibilang punya warna tersendiri, yang menjelaskan keunikan diri kita di hadapan orang2 di sekitar kita.. Setiap orang itu mungkin mempunyai warna yang serupa, tetapi belum tentu sama mutlak.. Kayaq kalo kita pake photoshop, warna kuning aja bisa dari kuning cerah sampe kuning gelap, tergantung preference kita..

(taken from Google) 

Kalo diilustrasikan, ibaratnya kehidupan kita itu adalah kanvas kosong, dan kita adalah seniman yang melukiskan segala sesuatu di atas kanvas kosong itu.. Biasanya, kalau kita mau ngelukis, pastinya ada suatu inspirasi dulu bukan? Masih ingat cerita gw tentang essence of art? Kurang lebih yang akan terbahas itu mirip2 dah.. Tapi kali ini lebih ke "warna"..

Contohnya bisa dibilang seperti gambar di atas ini..

Warna2 yang kita tambahkan itu adalah teman2 di sekitar kita, yang mempunyai warna2 yang berbeda dari diri kita, tergantung apakah kita bisa menerima warna lain itu untuk dijadikan bagian dari "hasil karya" kita :) Tanpa adanya warna2 tersebut dalam kehidupan kita, bisa dibilang hasilnya akan menjadi terlalu datar, kesannya hambar sekali jika smuanya dibuat dalam satu warna yang sama..

Tidak selamanya segala warna itu harus yang cerah (baik), kadang kita juga butuh warna gelap (buruk) untuk melengkapi komposisi kita, hanya saja, kita sendiri punya freewill untuk memilih seberapa banyak warna gelap itu dalam bagian hidup kita.. Dan menurut gw, justru keberhasilan kita melewati masa2 berat / kelam itulah yang menjadi bagian pembentukan karakter kita menjadi lebih baik :)

a good quote regarding colors :)

"Hasil karya" kita ditentukan dari diri kita (sang pelukis).. Kalau kita tau apa yang mau kita gambarkan dalam "kanvas" kita, pastinya kita bisa memilih warna yang tepat walaupun mungkin komposisi nya agak belepotan seperti gambar di atas tadi, in the end, it creates a great result of art.. Satu coretan yang asal bisa menjadi berarti dalam suatu seni :) How to figure a great end result? Read it here..

So thankful to have such great friends around me, family of Starlight Youth Community, best friends, and everyone who has ever crossed path to my life, who has taught me great lessons of life.. Without each of you whom I met and knew personally, I wouldn't have been who I am today :) Thank you for coloring my life :)

(taken from Google)

Hope you guys figure out what I am trying to say.. Leave me some comments about your thoughts towards this post :)