Sebenarnya sih udah jadi hal yang lumrah yah kalo bahas tentang ini, tapi menggelitik untuk gw komen, jadinya gw buka deh page nya di Facebook.. Nulis komen tau2 dah kayaq nulis blog, jadinya kepikiran buat bahas disini, sekalian coba nulis sesuatu yang baru, gak melulu tentang kepribadian :) *sebenarnya sih masih, dengan topik lebih nyentil pemerintahan Indo :P*
Pembahasan tentang korupsi di negara kita tuh udah kayaq cerita basi, malah ada yang menganggap itu lumrah, bahkan kadang sering terucap seperti ini "namanya juga Indonesia".. Ucapan itu terkesan menganggap korupsi itu bukan hal aneh lagi di Indonesia..
Miris? Tentu saja.. Tapi kalo dilihat dari sisi mereka yang melakukan korupsi itu, mungkin menurut mereka inilah cara supaya bisa 'balik modal' dengan cepat, dibayar negara + besar2in budget untuk pembangunan ini dan itu, padahal budget ini belum tentu digunakan segitunya juga.. Trus dipake buat apa? Hanya mereka dan Tuhan yang tau..
Berita sekarang lagi hangat2nya bahas tentang kasus Nazarrudin dan Angie, tiap kali nonton berita di TV, selalu aja bahasnya tentang korupsi, perpecahan partai.. Bahkan lucunya, di acara debat pun sempat diakui sama para mantan menteri, kalo di masa jabatan mereka pun sudah ada praktek seperti itu, jadi sebenarnya mereka sendiri juga ikutan korupsi ga?
Bisa dibilang, kasus korupsi ini sepertinya sudah mengakar erat, terutama dalam pemerintahan negaa kita. Mungkin kalo dulu, mereka bermain lebih 'cantik', jadi enggak terlalu kentara di publik.. Sekarang, sudah ada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pun, terlihat seperti ada "permainan" politik yang mengulur2 sidang dan hukuman.. *ugly truth* Cape juga ikutin berita, cukup tau aja deh..
Bukan cuma di DPR aja, tapi juga dalam pengurusan surat2 / dokumen2 pemerintah, seperti KTP, SIM, dan lainnya, juga kadang diperlukan 'uang pelancar' supaya bisa diproses lebih lancar.. Kalo enggak pake gimana? Yah paling nunggu paling tidaknya 4mingguan lebih baru beres, kalo pake paling 4hari udah beres semuanya.. *another ugly truth*
Gimana berantas korupsi kalo gitu?
Seandainya istilah negara hukum itu memang berlaku, jalanilah sesuai hukum itu.. Pengadilan itu sendiri pun kadang menjadi area permainan politik juga.. Kalo memang mau diberantas, mesti ada hukum tegas dan orang yang tegas untuk menjalankan itu semua.
Zhu Rongji |
Contohnya, belajar dari negara Cina di masa pemerintahan Zhu Rongji, beliau dengan kata2nya yang paling dikenal, "Beri saya 100 peti mati, Sembilan puluh sembilan akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan satu untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi.". Dan itu benar2 dijalankan.. Lebih dari 3.300 orang ditangkap, hampir 100 pejabat dan polisi telah diadili, dan 42 orang di antaranya telah dinyatakan bersalah dalam upaya pemberantasan korupsi itu. Dan bisa kita lihat bagaimana perkembangan negara Cina saat ini..
Pertanyaannya: apakah pemerintah kita mau menjalankan seperti apa yang dilakukan pemerintah Cina? Mereka menyadari bahwa negara mereka butuh perubahan, dan mereka menjalankannya.. Kapan giliran kita?
Semua itu balik lagi ke manusianya sendiri.. Kalo memang hati nuraninya tidak mau korupsi, pasti mereka akan menghindar dari tindakan itu.. Gw enggak bilang kalo seluruh anggota pemerintahan korup semuanya, ada segelintir orang yang punya hati nurani baik, yang mungkin terkucilkan karena jumlah mereka kalah banyak dibanding yang korup..
All we can do, is to pray for those in the government to realize this, and they have the heart to serve this country wholeheartedly, not being there for their personal gain, but for the nation, Indonesia's growth upon the world..
Dan kita, sebagai generasi muda bangsa Indonesia, adalah generasi penerus.. We can make a change, and we are the change needed by this country!
God bless Indonesia..
0 comments:
Post a Comment
What's your thoughts? Share with me :)