It's been a long time not posting any posts here :P maybe starting on, i'll just having a post once in a month ^^
still thinking of which way better, using Bahasa or English, but maybe this time i'll use Bahasa :) biar rasanya lebih "nendang" gitu loh hehehe..but still mixed up with some English :P
let's just get it started :)
===============
Setiap makhluk hidup, pasti bakal ngalamin siklus yg sama, mulai dari lahir sebagai bayi yg masi lugu dan lucu, beranjak dewasa hingga menjadi tua, dan akhirnya mati, lalu (menurut ajaran agama Budhis) akan dilahirkan kembali sebagai makhluk baru berdasarkan karma yg sudah dilalui semasa hidup nya (Ini hanya pandangan dari segi agama budhis, mungkin bertentangan dengan agama lain, tapi harap maklum :) ).
Dari siklus tsb, makhluk hidup itu akan belajar banyak hal selama hidupnya, terutama makhluk hidup yg disebut "Manusia".
Pada saat kita masi bayi, kita diajarkan semua hal yg 'baik' menurut orang tua dan orang2 terdekat kita.
Kenapa kata baik yg diatas tuh gw kasi tanda kutip? Coz ngga setiap orang mempunyai pendapat sendiri tentang apa yg mereka anggap 'baik'. Pada umumnya, perbuatan atw hal yg baik itu diajarkan sesuai dengan norma2 yg sudah diajarkan dari ajaran2 yg disebarkan orang2 dari zaman dahulu kala. Tapi, pernahkah Anda berpikir, smua yg diajarkan tentang apa yg 'baik' dan apa yg 'buruk' itu semuanya benar? (Think twice..) Bukannya gw maw menyalahkan ajaran yg sudah ada, tapi ini cuman pendapat gw saja, bole pro dan juga contra, tapi ga bole saling menyalahkan dan menuduh atwpun mpe berantem yah gara2 nie topic :D Debat dengan sehat, ok? hehe
Kembali ke siklus nya, setiap orang pasti akan beranjak dewasa, melewati tahap mulai dari anak2, lalu menjadi seorang remaja, kemudian menjadi dewasa. Dari ketiga tahap itu, kita seharusnya akan belajar banyak hal tentang kejadian2 yg ada di lingkungan sekitar qta, dan juga yg terjadi di seluruh dunia melalui surat kabar atwpun internet pada masa sekarang ini. Proses belajar inilah yg akan mendidik kita menjadi orang yg bijak untuk masa depan qta sendiri.
Again, di kalimat yg di atas, kenapa gw pake kata 'seharusnya', bukankah itu harusnya pasti qta pelajari? Well, tidak smua orang akan menyadari, dan mencerna kembali apa makna dari yg telah terjadi di kehidupannya. Dan jika kita tidak menyadari hal itu, maka artinya kita juga tidak akan menjadi lebih bijak, yang artinya kita tidak akan beranjak dewasa.
Usia kita sudah dipastikan akan terus bertambah, tapi kedewasaan kita belum tentu ikut bertambah.
Apa sih yg menjadi batas atw panutan sebagai bukti bahwa kita sudah 'dewasa'? Setiap orang mempunyai jawaban yg berbeda2 buat pertanyaan yg satu ini.
Klo menurut gw, dewasa itu saat dimana qta sudah mampu mengambil satu keputusan dari satu hal yg qta hadapi, setelah mencerna segala konsekwensi yg ada, serta siap menghadapi semua resiko yg ada dari keputusan yg qta ambil itu.
Namun ingat, tidak ada seorangpun yg bodoh dan tidak bisa menjadi dewasa. Seperti kata teman saya, tidak ada hal yg mustahil. Jika kita pikir bahwa kita bisa, kita pasti bisa! (If you think you can, then you can do everything!)
Klo ada yg mempunyai tanggapan yg beda, boleh2 aja post comment ^^ all comments are welcomed :)
Proses belajar ini perlu sikap positive thinking yg baik. Memang susah buat berpikir positif ketika kita sedang dilanda masalah, tapi itu bukan hal yg tidak bisa. Jika kita membiasakan diri kita untuk berpikir positif, suatu saat nanti, tanpa kita sadari, kita akan terbiasa untuk berpikir positif. (Trust me on this one..)
Kembali lagi ke siklus yg tadi, setelah qta menjadi dewasa, sudah pasti qta akan menjadi tua, dan mempunyai keturunan. Dari semua hal yg telah qta lalu semasa hidup sebelum menjadi tua, qta pasti akan mengajarkan hal2 itu kepada anak cucu kita nantinya, terutama tentang hal yg sangat qta banggakan.
Nah, klo qta ngga belajar menjadi dewasa, bagaimana qta bisa menuntun anak2 qta nantinya? Semasa qta kecil, kita diajarkan oleh orang tua qta tentang apa yg baik dan apa yg buruk; lalu qta sendiri akan mengajarkan hal2 itu kembali kepada anak2 kita nantinya (seperti siklus). Jika siklus pengajaran itu berubah atw melenceng dari apa yang seharusnya, generasi ke depannya itu akan ikut berubah sesuai apa yang telah 'diajarkan'.
===============
That's the end of the post.
Sekali lagi, ini cuman pemikiran pribadi gw ttg hal2 seperti ini. Bisa aja Anda setuju, bisa juga tidak.
Jadi, klo ada pendapat, silahkan post comment ^^
moga2 post yg kali ini menarik buat dibaca :) hehehe..Sorry klo post nya ngga dalem English (lagi males :P hehe)
Cheerz,
~XanG
0 comments:
Post a Comment
What's your thoughts? Share with me :)