Wednesday, April 18, 2018

The Greatest Showman

yap... gw tau, emang agak telat sih buat ngebahas soal film ini, udah waktu nya masuk ke Avengers: Infinity Wars minggu depan, dan film ini juga udah engga ada di bioskop. Tapi, setelah berkali-kali ngulang denger lagu "This Is Me" yang dinyanyikan oleh Keala Settle *dan gw dengerin sambil nulis blog ini*, i think it helps me to start writing again :)

untuk pertama kalinya, gw nonton satu film di bioskop sampe 3x, dan hanya untuk film ini, gw rela buat bayar sampe 3x, karena memang feel nya lebih berasa kalau nonton atau denger lagunya dalam theater room. Salut untuk seluruh cast yang ada dalam film ini, terutama Hugh Jackman yang, menurut gw, berhasil mengalihkan peran Wolverine yang beringas jadi figur seorang ayah, suami, dan showman sejati. Let me tell you, why i watched this to three times, and still amazed by it.
Oh iya, buat yang belum nonton, SPOILER ALERT, ada beberapa bagian yang akan gw ceritain disini, jadi sebelum lanjut baca dan pengen nonton dulu, it's your choice to continue :)

The Lyrics that blends with the Story

Dari pembukaan cerita aja, film ini sukses bikin gw hanyut dalam lantunan lagu yang nyambung seolah lirik lagu itu jadi bagian dalam proses cerita di film. Mulai dari berasa pengen ikutan nari di lagu upbeat nya, dan juga terbawa dalam suasana haru ketika lagunya mulai melankolis.

Yang paling penting buat gw adalah di bagian lirik lagu. Semenjak era lagu dubstep / EDM (electronic dance music) mulai menjamur, sangat jarang lagi bisa mendengar lagu yang liriknya berisi kata-kata positif yang membangun. I totally don't mind myself to listen to the songs again and again for a week. Why? Menurut gw, lirik positif ini jadi reminder buat gw tiap hari, untuk tetap semangat mengejar apa yang harusnya gw impikan atau ingin gw capai. Tapi, abis seminggu, gw cari lagu lain buat tetap update sama lagu baru :D

Ditambah lagi, mereka nyanyiin lagu bagian mereka benar2 dari hati, and when you heard someone sings from their heart, it will reach you in. Check the video below, and you'll know what I mean.



Tidak lupa juga, nilai moral yang positif dari film ini, jadi reminder buat kita dalam menjalani hidup kita. Ada begitu banyak yang bisa diambil, tapi dalam blog ini akan gw share beberapa yang menurut gw penting banget.

1. Have your dream, and Live your dream


Ada pepatah yang mengatakan
Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang - Bung Karno
Itulah yang coba dicapai oleh Phineas Taylor Barnum dalam cerita di film ini. Btw, tidak 100% cerita mengenai P.T Barnum adalah benar di film ini tentang kisah hidupnya *do your own research about his life, as easy as ask Google*. Tapi, paling tidak dalam cerita di film ini, mencoba mewujudkan mimpinya sebagai seorang showman.

Engga langsung sukses, tapi bisa dilihat proses bagaimana dari awal mencoba dengan model patung, hingga akhirnya berhasil dengan konsep yang sekarang dikenal sebagai sirkus.

Ketika proses nya berjalan, it is not easy at all. Tapi, selalu ada dukungan dari orang terdekat, yang tidak patah semangat mendukung dan membantu menjadikan apa yang diimpikan itu bisa berhasil. Cenderung, kita ingin jalan singkat untuk sukses; lihat gimana Steve Jobs sukses membawa Apple hingga bagaimana sekarang ini, tapi dalam prosesnya, dia sempat dipecat dari perusahaan yang dia dirikan. Will you do the same?

Yang paling penting dalam cerita ini, adalah mempunyai mimpi (dreams), dan tujuan (purpose). P.T. Barnum ingin membuat suatu hiburan yang sederhana, yang bisa membuat semua orang yang melihat hiburan tersebut akan tersenyum bahagia setelah keluar dari tempatnya. Tujuan yang jelas itulah yang membuat dia pantang menyerah untuk mencapai apa yang sudah dibayangkan (vision).

2. It's okay to be odd / different 


Tiap orang pasti punya keunikan nya sendiri. We are all born unique, ada yang mukanya mirip, tapi tetap ada perbedaan secara sifat yang membuat mereka unik, tapi tidak ada yang sempurna,

Kadang memang ketidaksempurnaan kita akan dijadikan bahan becandaan oleh orang lain, yang berujung membuat kita jadi minder, tidak percaya diri terhadap diri sendiri. Bisa jadi tidak sempurna secara fisik, ataupun secara pemikiran, tapi bukan berarti kita tidak bernilai sama sekali.

Begitu pula Barnum Circus ketika awal dibentuk. Kumpulan dari orang-orang yang aneh di mata masyarakat pada umumnya, orang-orang yang dikucilkan, ataupun dari status atau ras yang minoritas, tapi mereka memiliki keahlian atau kelebihan, yang awalnya mereka menganggap itu sebagai kekurangan mereka.

Your weakness could be your greatest strength, if you can see it from another angle.
P.T. Barnum ketika pertama kali mencari dan bertemu orang-orang ini, dia tau dan memberikan nickname buat masing2 dari mereka, yang kalau dilihat secara penampilan mungkin agak aneh dan tidak biasanya, tapi mereka menjadi hiburan dengan kekurangan mereka, tanpa harus mengolok-olok atau membuat mereka terkesan bodoh atau aneh seperti yang sering digunakan sama acara TV lokal yang menurut gw sangat gak bermutu dengan menjadikan satu orang target olok-olokan atau gaya kebencong-bencongan supaya gaya lambe nyinyir bisa jadi hiburan dengan menghina atau ngatain orang lain *no offense yak buat yang congg*

Remember this, you are creatively you, so know yourself and be yourself :)

3. Put Your FAMILY first!


P.T. Barnum sudah sukses mendapatkan hati masyarakat kelas menengah, tapi masih belum puas dan ingin menargetkan masyarakat kelas atas, dimana hal yang dia lakukan sekarang, tidak dapat diterima oleh golongan tersebut. Awalnya, dia sudah menjadi figur seorang ayah bagi anggota grup sirkus, tapi karena ambisinya yang terlalu tinggi, dia sempat menelantarkan mereka dengan melakukan tur bersama artis baru yang diterima oleh golongan yang dia incar.
Seketika, dia seakan lupa dengan apa yang telah membawa dirinya kesana, termasuk juga keluarga dekat dia sendiri, hanya karena ambisi nya ingin diterima oleh masyarakat kelas atas.

Seringkali kita sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan, yang kadang membuat waktu kita bersama orang terdekat menjadi berkurang.

Ingatlah, bahwa kehilangan orang terdekat lebih menyakitkan dibandingkan kehilangan pekerjaan. Meraih kesuksesan dalam pekerjaan memang suatu hal yang penting, untuk meningkatkan taraf hidup untuk keluarga. Tapi, apakah sebanding dengan kurangnya kedekatan dengan keluarga / orang terdekatmu?

----
Masih ada banyak hal lain lagi yang bisa dipelajari, tentang cara marketing yang unik untuk mempromosikan acara sirkus nya, dengan memanfaatkan kritik sebagai bagian dari pengembangan bisnis nya; tentang pengendalian ego, dan masih banyak hal lain yang kalau diceritain dalam satu blog kayaqnya bakal baca novel. I would recommend you guys, to have a look at the movie, and if you got home theater, it would bring the best out of the movie :)
The noblest art is that of making others happy - Phineas Taylor Barnum

0 comments:

Post a Comment

What's your thoughts? Share with me :)