Sunday, December 7, 2014

Escaping Reality

courtesy: Eric Fan
*conditions that I faced on my own, at most of the time...*

Pada waktu tertentu, ada masa dimana kita melihat dan merasakan bahwa kejadian buruk melintas secara bertubi-tubi dalam waktu yang bersamaan. Dan biasanya, ketika itu terjadi, kita pengen banget rasanya kabur dari kenyataan itu, dan beralih ke 'sesuatu' yang lain yang lebih menyenangkan dan menenangkan. Tapi, apakah itu hal yang seharusnya kita lakukan?
Reality hurts...
Tentu saja kenyataan itu seringkali pahit, tapi bukan berarti kita harus lari dari kenyataan itu, dan membuat 'kenyataan' lain untuk 'menenangkan' kondisi saat ini.

Memang benar, akan lebih baik untuk kita merasa tenang menghadapi hidup yang kadang2 kita kira terlalu berat untuk dihadapi, tapi hal itu suatu hari akan datang lagi, dan kita akan melarikan diri lagi dari situasi itu. Pertanyaannya, mau sampai kapan kayaq gitu terus?

Dulu, gw pernah menulis satu post mengenai Going to Another Level, seolah-olah ini mengingatkan kembali, untuk memberanikan diri menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan ini, dan mengambil tindakan untuk mengubah situasi ini menjadi lebih baik, bukan menghindarinya.

Sama seperti main game RPG, setiap kita memasuki area baru, tentu ada musuh baru yang harus kita hadapi, dan masing2 musuh itu punya kekuatan dan kelemahannya sendiri. Mungkin, awalnya kita tidak sanggup menghadapi musuh itu, jadinya kita melarikan diri sambil mencari kekuatan baru untuk menghadapinya. Dan, ada kalanya, sebelum kita bisa melangkah ke area berikutnya, kita harus mengalahkan 'boss' besar dari stage itu.

Bukankah terkesan sama seperti situasi yang dihadapi tadi?
Kalau kita terus lari dari masalah, apakah kita bisa melangkah ke sesuatu yang lebih besar?

Facing the Giants
Sampai satu titik, kita akan dihadapkan pada situasi dimana, mau tidak mau, kita harus menghadapi masalah itu, dan harus dituntaskan. Why so? To make us going to another level.

Masalah itu sebenarnya sudah disiapkan sebagai ujian sebelum kita menghadapi sesuatu yang lebih besar, tapi karena kita terus menerus menghindar, kita tidak bisa move on, padahal Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang besar dan baik untuk kita.

At this point, gw selalu mengingat salah satu ayat favorit yang terus menerus gw sampaikan, karena memang ini adalah salah satu kata2 penguat ketika sedang jatuh.
Jeremiah 29:11 (NIV)
[11] For I know the plans I have for you,” declares the Lord, “plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future.
Ingatlah, ini hanya ujian sementara, yang diberikan supaya kita bisa terbang lebih tinggi lagi, sesuai dengan apa yang telah direncanakanNya.

0 comments:

Post a Comment

What's your thoughts? Share with me :)